Kamis, 07 November 2013

Sejarah Singkat Pangeran Kejaksan

    Catatan sejarah cirebon menyebutkan, bahwa di negeri baghdad - iraq hidup seorang ulama besar bernama syech nurul alim ibnu imam jalaluddin al-hussein,yang menikah dengan puteri dari mesir , dan dari pernikahannya di karuniai 4 orang putra putri,yaitu :



  • Anak Yang pertama Laki-Laki di beri nama Syarif sulaeman.
  • Anak Yang kedua Perempuan di beri nama Syarifah Halimah.
  • Anak Yang ketiga Laki-laki diberi nama Syarif Abdullah.
  • Anak Yang keempat Laki-laki diberi nama Syarif ungka Yutra.

       Syarif sulaeman menjadi penguasa di Negeri irak Baghdad,Sarifah Halimah menikah dengan Syech Datuk Kahfi, seorang ulama besar yang terlahir menyebarkan dan mengajarkan agama Islam di wilayah Gunung jati. Dari pernikahan Syarifah Haklimah dengan Syech Datuk Kahfi dikaruniai 4 orang putera puteri,yaitu :
1. Syarif Abdurrahman, yang kemudian dikenal dengan sebutan pangeran panjunan.
2. Syarif Baghdad, yang kemudian menikah dengan Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati.
3. Syarif Abdurrohim, yang kemudian dikenal dengan sebutan Pangeran Kejaksan.
4. Syarif Hafid.


        Pada tahun 1478 M, menjelangpembentukan Kasunanan cirebon 4 (Empat) orang bersaudara tersebut diatas berlayar menggunakan 4 (Empat) kapal menyusul orang tuanya syech Datuk Kahfi ke Amparan Jati (Gunung Jati), Disertai Kurang lebih 1200 orang pengikutnya. Atau mereka mendarat di pelabuhan muara jati yang sekarang menjadi desa muara di wilayah kecamatan sura nenggala kabupaten cirebon. Setelah bertemu ayahandanya, pangeran kejaksan dan saudara saudarinya meneruskan perjalanan kearah selatan menuju keraton pakungwati yang saat itu masih dipimpin oleh mbah kuwu ceribon/Pangeran cakrabuana/ Pangeran walangsungsang.Hubungan antara syech syarif hidayahtullah sunan gunung jati dengan pangeran kejaksan adalah saudara misan, yaitu ibunya pangeran kejaksan adalah kaka dari ayahnya sunan gunung jati, sehingga derajat pangeran kejaksan lebih tua dari sunan gunung jati.
    Setelah Cirebon lepas dari kekuasaan kerajaan galuh dan menjadi Negeri yang merdeka, pimpinan keraton pakungwati di serahkan oleh mbah kuwu cirebon kepada menantunya yaitu sunan gunung jati. oleh sunan gunung jati,Pangeran kejaksan di beri jabatan sebagai adhiyaksa, Pangeran panjunan sebagai Abu Dampul  (Panglima Perang), sedangkan syarif hafidz di tugaskan membantu mengejar agama islam dengan ayahnya di gunung jati.
     Pangeran Kejaksan semasa hidupnya tinggal di kejaksan dan mengaku jabatan sebagai jaksa I/Lurah l. Beliau wafat pada tanggal 27 rajab dan di makamkan di plangon. Sedangkan pangeran panjunan semasa hidupnya tinggal di panjunan, hingga wafatnya pada tanggal 2 syawal dan di makam kan di plangon. Makamnya berdampingkan dengan pangeran kejaksan. adapun turunannya adalah:






  1. Ki Gedeng Gamel
  2. Ki Gedeng Kali Walu
  3. Ki Gedeng Trusmi
  4. Ki Gedeng Weku
  5. Losarang
  6. Bedulan
  7. Celancang
  8. Ki Gedeng Pati
  9. Ki Dampul
Sepeninggalan Pangeran panjunan Dan pangeran kejaksan maka pada setiap tanggal 27 rajab dan 2 syawal makam tersebut banyak di kunjungi oleh keluarga panjunan dan kejaksan serta masyarat dengan tujuan berziarah sebagai tepung tahun ketemu tahun berikutnya atau masa ziarah berikutnya. Kompleks ini sekarang sekarang di kelola oleh keraton kanoman Cirebon.



     Kawasan Makam Keramat plangon sendiri merupakan hutan yang berada pada bukit. Luas kawasan tersebut sekitar 48 Hektar. Hutan yang berada pada koordinat 06 derajat 46' 322'' Lintang selatan dan 108 derajat 32' 432'' Bujur timur ini di batasi oleh kebun dan sawah di sebelah utara, sebelah timur sungai cipager, sebelah selatan sawah, dan sebelah barat jalan raya.
   Untuk memasuki komplek ini melewati gerbang yang ada di barat laut. Dengan melewati jalan berundak yang berkelok tak sampai dipuncak bukit dimana terdapat keramat. pada lokasi tertentu di sepanjang jalan berundak tersebut di sediakan senter untuk istirahat bagi peziarah yang kelelahan. di sepanjang jalan tersebut dapat di saksikan tingkah pola kera liar yang jinak. konon kera kera terbesebut adalah peliharaan pangeran panjunan.

1 komentar:

  1. Alhamdulillah sdikit2 jd lbih lega dr unek2 slama ini. trimakasih buat kang Dyki Dinastin udah memposting bagian sejarah Pangeran/Syeh Panjunan. smoga Tuhan menyelamatkan kita semua khususnya kita ummat Muhamma....Amiiinnnn

    BalasHapus